Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut adalah Madrasah Negeri yang pertama dibangun di Kabupaten Garut di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Garut. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut merupakan madrasah pecahan dari PGAN 6 tahun yang mulai berdiri pada tanggal 16 Maret 1978 berdasarkan keputusan Menteri Agama / KMA Nomor 16 tahun 1978 dengan izin Operasional pada tanggal 18 Juli 1979 dan NOMOR STATISTIKA MADRASAH (NSM) : 12 11 32 05 00 06 dengan Kepala Madrasah yang pertama yaitu Bapak M.Saleh Kurdi dan kepala Tata Usaha Bapak M. Hibban. Jumlah murid yang kurang dari 100 siswa, karena di awal berdirinya Madrasah ini belum dikenal oleh masyarakat. Dengan tenaga pengajar sekitar 10 orang dan tenaga administrasi sekitar 4 orang. Karena merupakan pecahan PGAN 6 tahun di awal beroperasi, madrasah ini menempati bangunan bekas PGAN yang bertempat di Jl. Gagak Lumayung Sukaregang Garut. Madrasah Tsanawiyah ini beroperasi menggunakan bangunan bekas PGAN sekitar 1 tahun. Setelah 1 tahun beroperasi selanjutnya dipindahkan ke madrasah An-NUR yang berlokasi di Jayaraga yang bersebelahan dengan Gedung Hikmah sekarang.
Sekitar tahun 1982 madrasah ini pindah ke Jl. Merdeka. Lalu pada Tahun 2008 memindahkan pintu gerbang masuk dari arah Timur ke arah Selatan, sehingga terletak di Jl. Terusan Pembangunan sampai sekarang. Disinilah Madrasah ini mulai tumbuh dan berkembang.
Para Kepala :
1. Tahun 1979 - 1989 : M. SALEH KURDI (Alm)
2. Tahun 1989 - 1991 : H. ATEP BURHANUDIN
3. Tahun 1991 - 1994 : Drs. H. GIOM SUARSONO
4. Tahun 1994 - 2000 : H O L I L , S. Ag.
5. Tahun 2000 - 2004 : Drs. H. MOH. HIBBAN (Alm)
6. Tahun 2004 - 2012 : I S H A K, S.Pd.I
7. Tahun 2012 – 2018: TATANG SOBIRIN, S.Ag.,M.A, M.Pd
8. Tahun 2018 – Sekarang : Drs.H. RUSDI SALEH, M.Pd
- Masa Kepemimpinan Bapak M. Saleh Kurdi (Juni 1979 - Oktober 1989)
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut atau yang dikenal dengan nama MTs.N 1 Garut adalah Lembaga Pendidikan formal setingkat SMP yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Garut. Pada dasarnya Madrasah Tsanawiyah sama dengan SMP karena kurikulum mata pelajaran umum yang dipergunakan sama seperti sekolah formal yang ada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, tetapi Madrasah Tsanawiyah punya kelebihan dibanding dengan sekolah umum yaitu mata pelajaran Agama yang merupakan ciri khas dari Kementerian Agama.
Bapak M. Saleh Kurdi yang memimpin dan merintis Madrasah ini dari awal yakni sejak hanya ada 3 lokal/kelas yang dioperasikan tanpa ada sarana lainnya yang memadai. Dengan segala suka dukanya di awal pembangunan. Beliau berjuang mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menjadikan anak mereka bisa dididik di Madrasah ini. Menarik simpati masyarakat dengan fasilitas yang serba terbatas bahkan serba kurang. Di bawah kepemipinan beliau madrasah ini perlahan namun pasti terus bangkit dan berkembang, baik perkembangan peserta didik dan pendidiknya maupun fasilitasnya.
Bapak M.Saleh Kurdi memimpin di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut kurang lebih 10 tahun dari Juni 1979 - Oktoer 1989. Setelah perjalanan beliau selama 10 tahun berjuang, lambat laun membuahkan hasil, terbukti masyarakat mulai mempercayakan anak-anak mereka untuk dididik di Madrasah ini. Setelah purna bhakti kepemimpinan beliau di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut ini, tonggak kepemimpinan dilanjutkankan dan dipimpin oleh Bapak H. Atep Burhanudin.
- Masa Kepemimpinan Bapak H. Atep Burhanudin ( November 1989 - Juli 1991)
Setelah kurang lebih 10 tahun Madrasah Tsnawiyah Negeri 1 Garut ini berdiri, dan masa bhakti kepemimpina bapak M.Saleh Kurdi habis, tonggak kepemimpinan dilanjutkan oleh Bpak H. Atep Burhanudin. Bapak H. Atep Burhanudin memimpin di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut kurang lebih 2 tahun. Ini merupakan perjalanan yang singkat dalam memimpin Madrasah Tsanawiyah Negeri Garut, karena beliau harus mengemban tugas ke tempat lain. Selanjutnya tonggak kepemimpinan beralih ke bapak Drs. H. Giom Suwarsono
- Masa Kepemimpinan Bapak Drs. H. Giom Suwarsono (Agustus 1991 – Maret 1994)
Setelah pucuk pimpinan beralih dari bapak H. Atep Burhanudin ke Bapak Drs. H. Giom Suwarsono dengan segala perjuangan beliau, maka di masa kepemimpinan beliau ini Madrasah Tsanawiayh Negeri 1 terus bangkit dan membangun serta mendapat banyak perhatian masyarakat Di masa kepemimpinan Bapak H. Giom Suwarsono, Madrasah Tsanawiayh Negeri 1 Garut terpilih masuk dalam jajaran 5 Madrasah Model di Jawa Barat, di antara 54 Madrasah Model se-Indonesia.
MTs Model adalah sebutan bagi proyek pembinaan perguruan agama Islam tingkat dasar berbantuan pinjaman ADB Loan. Yakni salah satu kebijakan pemerintah kala itu sebagai upaya pembinaan dan pengembangan Pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, juga sebagai salah satu strategi pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan mutu madrasah yang bersangkutan, sekaligus pembinaan terhadap madrasah tsanawiyah di sekitarnya. Serta untuk mendukung perintisan dan mempercepat penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Melalui MTsN model diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan, nasionalisme dan patriotime tinggi, motivasi dan komitmen untuk meraih prestasi dan keunggulan, memiliki kepekaan sosial serta disiplin yang tinggi. Maka mulai dibangun beberapa sarana prasarana pendidikan, yaitu :
- Perpustakaan
Perpustakaan Madrasah Tsanaiyah Negeri 1 Garut yang dibangun merupakan perpustakaan yang lengkap dengan seluruh sarana pendukungnya, seperti meubeler, buku-buku, globe, peta dan perlengkapn yang lainnya yang diperlukan di perpustakaan.
Tidak hanya fisik bangunan perpustakaan dan perlengkapan penunjang lainnya yang dibangun saat itu, bahkan Pendidikan dan pelatihan bagi pengelolanya. Pada masa tersebut pemerintah melalui Kementerian Agama mengirim pengelola perpustakaan MTsN Model seluruh Indonesia yang berjumlah 54 madrasah seluruh Indonesia dari Sabang sampau Merauke dididik dan dilatih selama satu bulan penuh.
Tidak berhenti sampai disitu, satu tahun kemudian dipanggil kembali sebagai langkah evaluasi dan penambahan waktu pelatihan tingkat Intermediete.
Maka, satu perangkat dan sarana yang merupakan salah satu jantung sekolah telah disiapkan, tinggal mengembangkan dan memaksimalkan juga meng up date segala sesuatunya supaya sarana ini menjadi salah satu sumber informasi untuk memberikan ilmu dan pengalaman bagi peserta didik.
- Laboratorium IPA
Setelah fisik Pembanguna perpustakaan selesai di bangun, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut membangun Laboratrium IPA. Laboratorium ini dibangun dan tentu saja lengkap dengan meubeler dan seluruh sarana dan prasarana serta alat-alat yang mendukung praktik dan penelitian
Sama halnya dengan pengelolaan perpustakaan, pengelola laboratorium IPA dari MTsN Model seluruh Indonesia dilatih dan dididik sebagai tenaga ahli untuk menjadikan Madrasah betul-betul sebagai madrasah yang mempersiapkan peserta didik yang berkualitas yang mampu bersaing di masa era modernisasi dan globalisasi.
Satu perangkat sarana praktikum dan penelitian pun usai dipersiapkan sebagai sarana pembelajaran praktek pada Mata Pelajaran IPA, sehingga nantinya akan ada kesamaan pada saat peserta didik belajar dari apa yang ada dalam teori dan direalisasikan melalui praktek dan peneltian, sehingga peserta didik mempunyai pengalaman dan pengamatan dari apa yang mereka pelajari.
- Laboratorium Bahasa
Demikian halnya seperti perpustakaan dan laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa pun dibangun beserta peralatan pendukungnya, serta pelatihan dan Pendidikan untuk pengelolanya.
Perlu diketahui bahwa MTsN 1 Garut adalah sekolah tingkat SLTP pertama di kabupaten Garut yang memiliki Laboratorium Bahasa terlengkap dan tercanggih pada masa itu. Tentu saja hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut yang mempunyai fasilitas, sarana dan prasaran penunjamg pembelajaran yang lengkap.
- Ruang Keterampilan
Fasilitas penunjang lainnya yang dibangun pada saat itu adalah laboratorium kesenian dan keterampilan. Untuk laboratorium keterampilan sebagai penunjang pembelajaran keterampilan maka diberikan beberapa unit mesin jahit, tentunya ini sangat menunjang pembelajaran bagi peserta didik karena dengan adanya alat ini diharapkan peserta didik mempunyai keterampilan (skill) untuk bekal mereka.
Alat musik seperti biola, gitar, dan lainnya juga disiapkan sehingga peserta didik bisa langsung mengenal berbagai macam alat musik dan mempraktekannya.
Alat olah raga, dengan berbagai macam jenis alat olah raga yang memang sangat dibutuhkan sebagai sarana utama mata pelajaran PJOK.
Selain perlengkapan dan fasilitas di atas sarana dan perlengkapan yang lainnya juga diberikan seperti alat peraga untuk penunjang pelajaran matematika, IPS dan Agama.
Pada masa ini Madrasah betul-betul sedang gencar membangun dan mempersiapkan diri untuk menjadi madrasah yang berkualitas.
Selain fasilitas, sarana dan prasarana yang dibangun, pada masa itu, banyak tenaga pendidik dan karyawan yang dikirim ke tingkat pusat untuk dilatih dan dididik menjadi tenaga ahli dan professional, sehingga lahirlah guru master (ahli), pustakawan, laboran, operator, dan guru-guru terlatih sebagi upaya peningkatan profesionalisme di lingkungan madrasah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut memasuki era baru pada masa ini. Di tengah gencarnya Madrasah TsanawiyahNnegeri 1 Garut membangun, beliau mendapatkan tugas dan mengharuskan beliau memimpin MAN 1 Garut. Maka beliau meninggalkan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut dan pucuk pimpinan dilanjutkan oleh penerusnya yaitu bapak Holil, S.Ag
- Masa Kepemimpinan Bapak Holil, S.Ag ( April 1994 – Maret 2000)
Di bawah kepemimpinan beliau yang memang tengah gencarnya Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 membangun, Madrasah Tsanawiyaah Negeri 1 Garut memperluas area madrasah. Lokasi yang dikelilingi area persawahan, memudahkan madrasah untuk mengadakan perluasan. Pembangunan sarana prasarana yang telah dirintis, berlanjut terus, meski pimpinan berganti. Itulah semangat kebersamaan demi mewujudkan cita- cita madrasah yang berkualitas dan bermartabat.
Hal ini terbukti dengan mulai membludaknya peserta didik yang ingin belajar di madrasah ini. Sudah barang tentu hal ini sangat membanggakan bagi madrasah yang sudah mendaptkan hati dan tempat di masyarkat. Namun sayang karean fasilitas sarana yang tidak cukup, sudah barang tentu tidak semua peserta didik bisa masuk dan belajar di madrasah ini, oleh karena itu dengan terpaksa madrasah menyeleksi peserta didik yang masuk karena kelas yang tidak cukup juga untuk meningkatkan kualitas madrasah sebagai madrasah model.
Pada tahun 2000, estafet kepemimpinan kembali bergulir, Bapak Holil, S. Ag ditugaskan untuk memimpin MAN 1 Garut. Dan muncullah sosok lama atau tokoh lama yang kembali hadir untuk memimpin Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut. Pucuk pimpinan berlanjut kepada bapak Drs. H.Moh. Hibban
- Masa Kepemimpinan Bapak Drs. H. Moh.Hibban ( Maret 2000 – Oktober 2004)
Bapak Drs. H. Moh. Hibban adalah tokoh yang datang kembali. Kenapa dikatakan demikian? karena beliau merupakan salah satu perintis Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut.
Di bawah kepemimpinan beliau yang merupakan bapak yang turut melahirkan, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut terus bebenah mendidik, mengasuh, dan membangun karakter anak didik.
Di masa kepemimpinanya, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut mulai mengikuti berbagai macam lomba, menampilkan diri di dunia luar, terus siaga menghadapi persaingan juga bersaing dan terus menunjukkan taringnya.
Oktober 2004 madrasah berduka, di sela-sela madrasah sedang berjuang untuk menunjukkan eksistensi dirinya, sosok pemimpinnya di panggil yang Maha Kuasa.
Dan kepemimpinan beliau dilanjutkan oleh Bapak Ishak, S.Pd.I
- Masa Kepemimpinan Bapak Ishak, S.Pd.I ( Maret 2005 – November 2012)
Setelah pemimpin sebelumnya dipanggil yang Maha Kuasa. Pada bulan Maret 2005 hadirlah Bapak Ishak,S.Pd.I. Beliau mempunyai tugas yang belum terselesaikan pada masa sebelumnya. Yaitu tugas untuk menunjukan EKSISTENSI MADRASAH, mengukir nama madrasah di dunia luar, menunjukkan diri, menunjukkan kualitas madrasah, menjawab pertanyaan dengan prestasi. Prestasi demi prestasi diraih, Gelar juara adalah pemantik bagi keberhasilan selanjutnya.
Berbagai jenis lomba diikuti, baik tingkat lokal, KKM, Wilayah maupun Propinsi. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut mulai dikenal dan disegani di luar karena prestasinya. Sejak itu Madrasah Tsanwiyah Negeri 1 Garut banyak berkiprah dan dipercaya untuk event-event besar, seperti PORSENI, Olimpiade, lokasi seleksi pegawai dan DDTK. Madrasah Tsanawiayh Negeri 1 Garut memiliki bargaining power.
November 2012 beliau memasuki masa pensiun dan tugas beliau selanjutnya dilanjutkan oleh seorang pemimpin yang merupakan anak sejarahnya yaitu Bapak Drs. Tatang Sobirin, MA, M.Pd
- Masa Kepemimpinan Bapak Drs. Tatang Sobirin, MA,M.Pd ( Desember 2012 – September 2018 )
Sosok beliau dikatakan anak sejarah untuk Madrasah Tsanawiayah Negeri 1 Garut. Mengapa hal ini dikatakan demikian, karena beliau adalah sosok besar yang tumbuh dan berkembang bersama pertumbuhan Madrasaah Tsanawiyah Negeri 1 Garut.
Ada banyak cita-cita yang ditinggikan, ada banyak do’a yang dilangitkan agar Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut mampu sejajar bahkan melebihi prestasi sekolah lain di Kabupaten Garut.
Setelah 34 tahun madrasah ini berdiri, Madrasah Tsanawiayh Negeri 1 Garut ini memiliki banyak energy : Guru-guru yang cerdas, berpotensi, professional dan berdedikasi tinggi. Karyawan yang terampil, pustakawan dan laboran yang professional serta terampil. Dan siswa- siswi yang siap belajar dengan metoda-metoda baru yang menyenangkan serta lingkungan belajar yang melangitkan potensi anak. Siswa yang memiliki prestasi sampai ke kancah Internasional.
Beliau juga sadar potensi yang dimilki harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, Guru sebagi ujung tombak tidak boleh tertinggal, mereka harus siap dan tahu menghadapi perubahan. Mereka harus dibekali ilmu yang sesuai dengan tuntutan zaman, meskipun pemerintah memfasilitasi adanya Pendidikan dan pelatihan untuk guru, tapi tidak semua guru terfasilitasi, Melihat situasi seperti ini dan dorongan dari guru yang ingin menambah potensi dan pengetahuan mereka, maka beliau mengadakan kerja sama dengan balai Diklat. Maka DKS mandiri pun diselenggrarakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut, untuk memfasilitasi guru di lingkungan madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut. Dua kali berturut-turut DKS di selenggarakan untuk menambah potensi guru. Tidak berhenti sampai disitu beliau pun memikirkan seluruh madrasah yang ada di bawah KKM Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut. Beliau juga menyelenggarakan DKS khusus untuk Kepala Madrsah di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut, untuk menggali potensi para kepala madrasah dalam memanage madrasah. Beliau betul – betul ingin mewujudkan MADRASAH HEBAT, MADRASAH BERMARTABAT.
Untuk mewujudkan madrasah yang bermartabat, beriman dan bertaqwa, diperlukan juga rumah ibadah untuk seluruh warga madrasah. Meskipun di madrasah sudah ada rumah ibadah, tapi tempat ini kurang memadai karena tidak sesuai antara tempat dan daya tampung yang akan meanmpung siswa lebih dari 1000 orang. Pada masa kepemimpinan beliau di bangunlah sarana ibadah yang biayanya bersumber dari swadaya warga madrasah, yaitu guru, karyawan dan seluruh siswa melalui program jumat amal untuk siswa. Dari hasil swadaya inilah terwujud masjid yang megah dan nyaman yang diberi nama DAARUT TARBIYAH ASH-SHOBIRIN.
September 2018 beliau memasuki masa pensiun dan pucuk pimpinan dilanjutkan oleh Bapak Drs. H. Rusdi Saleh, M.Pd
- Masa Kepemimpinan Bapak Drs. H. Rusdi Saleh, M.Pd ( November 2018 – sekarang)
Inilah sosok pemimpin Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut sekarang. Sudah barang tentu perjuangannya akan lebih berat dari pemimpin-pemimpin sebelumya. Karena beliau harus menjaga nama besar madrasah, kualitas madrasah, dan prestasi madrasah yang sudah diperoleh sebelumnya. Dalam menjaga kualitas madrasah beliau mempunyai tugas untuk meningkatkan potensi kualitas anak didik, Guru dan Karyawan. Apalagi di zaman milenial madrasah harus tetap eksis, mempertahankan madrasah, menjadikan madrasah betul-betul madrasah model, menjaga MADRASAH HEBAT menjaga MADRASAH BERMARTABAT. MEMPERTAHANKAN dan terus MENINGKATKAN.
Saat ini adalah saatnya menjaga dan memelihara fasilitas yang sudah ada, sambil terus membangun fasilitas yang diperlukan di madrasah, seperti membangun kembali lapangan basket, dan menambah sarana laboratorium Komputer yang sangat diperlukan untuk kepentingan peserta didik dan pendidik yang serba komputer dan Internet. Dan masih banyak fasilitas lain yang harus diperbaharui sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.
…..Selamat berjuang…